Hujan..
Hujan kali ini terasa begitu wangi dan cerah walau tak
tersentuh oleh lekungan pelangi. Hujan kali ini terasa begitu segar disetiap
cela-cela rerumputan. Hujan kali ini begitu tenang tanpa ada hentakan dari sang
kilat yang menyakitkan. Dan hujan kali ini datang dengan begitu damai tanpa ada
awan hitam yang menggulung langit. Kali ini hujan kembali membasahiku dengan
bituran kenang. Hujan yang datang bersama langit yang teduh dan angin yang
membelai membuat aku mengenangmu di sebuah sisi yang berbeda. Sebab hujan yang dahulu ku fikir hujan selalu datang bersama langit kelabu, angin yang
memporakporanda dan kilatan yang menyakitkan.
Angin yang selalu datang memporakporandakan aku. Membawa kembali kenang yang ku sisihkan disetiap jalan yang ku lalui. Memelukanku begitu kukuh tapi, tak bisa menerbangkanku kepadamu. Namun kali ini angin datang berhembus begitu syahdu dan menerbangkan sebuah kenang yang ku genggam. Menghempasku dengan mudah membuat aku merasa ringan tanpa rasa yang menyiksa itu.
Hari aku deklarasikan bahwa kamu bukan lagi seseorang yang
sangat berarti untuk aku. Hari ini aku mulai melangkahkan kakiku dijalan yang
sangat halus bersama dengan kenyataan hidup yang telah menjadi sahabat baruku.
Aku tau engkau hanyalah mimpiku, mimpi yang akan tetap menjadi mimpi. Aku yang
sejak dulu tak pernah memaksamu untuk mau membuka hatimu kini belajar untuk
memaksa hatiku untuk menutup kamu.
Satu hal yang membuat aku tersadar dari pengandaian tetang
kamu. “Ternyata cinta yang wajar bukan
hanya cinta yang tumbuh tanpa memaksakan kehendak tetapi cinta yang harus
dihilangkan karena kehendak tak bisa dipaksakan”
Aku salutkan hatiku yang memcoba dengan tegar menghapus
setiap butir fotomu yang mengandung sejuta rindu dalam rintihan do’a beserta puluhan
kata yang terukir di media sosialku yang menggambarkan setitik tentang dirimu.
Namun aku tak bisa membakar semua puisi yang di didalamnya terdapat kamu
beserta kenang yang selalu merantai rindu. Meskipun sajak-sajak itu
terangkai karena hadirmu yang tak terlihat namun selalu memberiku sepaket rindu. Puisiku tetaplah puisiku, mereka adalah bagian dari separangkat karyaku. Tidak bijaksana bagiku jika membunuh mereka hanya karena mereka tertulis diatas namamu.
terangkai karena hadirmu yang tak terlihat namun selalu memberiku sepaket rindu. Puisiku tetaplah puisiku, mereka adalah bagian dari separangkat karyaku. Tidak bijaksana bagiku jika membunuh mereka hanya karena mereka tertulis diatas namamu.
Lagi pula puisi-puisi itulah yang akan menjadi saksi bisu
bagimana aku mencintai kamu yang telah mengubah hidupku menjadi bermakna. Dan
bagaimana aku menahan derasnya gelombang rindu yang tak kunjung surut yang
selalu menghantamku tanpa ampun. Serta bagaimana aku berdiri diatas kerapuhanku
meski berjuta kali kenyataan menjatuhkan aku. Aku harus bangkit dan ini akan
menjadi bangkit yang terakhir karena aku berikrar pada diriku tak akan lagi aku
menjatuhkan diri pada lubang yang ku sebut cinta.
Meskipun hari ini ku masih tetap mencintaimu dengan rasa yang tak senikmat dulu. Namun aku percaya tak ada yang abadi di dunia ini begitupun rasa cintaku. Aku yakin kelak aku akan berdiri sebagai orang yang pernah mencintaimu walau tak mungkin rasanya menghapus setiap inci kenangan tentang kamu dan rasa ini.
Aku sadar pertemuanku denganmu adalah sebuah cara Tuhan
mengajari aku tentang banyak hal terutama tentang bagaimana cara nya sebuah
ikhlas lahir tanpa mati. Dan aku harap waktu akan membekukan keadaan. Semoga
hari esok aku akan tetap menjadi aku yang sudah mengikhlaskanmu dan kamu akan tetap
menjadi kamu yang tak akan bisa menerimaku. Semoga waktu tak menggulung kita.
Sebab ku tak ingin menjadi pelajaran bagi hidupmu. Lebih tepatnya penyesalan
yang hadirnya tak pernah bisa terjawab. Bagaikan titik di akhir sebuah karya
yang keberadaannya tidak menciptakan kalimat baru.
Salam untuk wanita yang paling beruntung..
Lagi-lagi aku bilang wanita yang memilikimu adalah wanita yang
sangat beruntung sebab bertahun-tahun aku menunggumu seperti menunggu
terbukanya sebuah pintu dari tembok yang sangat jelas tak akan memberiku cela
untuk masuk. Tolong jangan sia-siakan wanita yang mencintaimu. Lupakan bahwa
aku pernah mencintaimu. Aku akan terus berdoa agar dirimu tak pernah
tersia-siakan seperti aku. Aku janji kelak aku akan memperlakukanmu selayaknya
kamu memperlakukanku saat ini, yang tidak menginginkan aku untuk ada dan tidak
mengizinkan aku untuk mencintaimu.
Selamat tinggal trt
Lelaki yang selama empat tahun menjadi orientasi hidupku
Kamu yang mencampakan aku dengan lembut. Semoga bahagia selalu menyertaimu
Do you know? Kamu masih tetap menjadi lelaki terbaik yang
pernah aku kenal
Terima kasih
-Dari aku yang pernah menjadikanmu segalanya-
ini karya terakhir aku untuk kamu